Kuda yang membawa Eun Oh dan Arang melaju cepat, Eun Oh memacu kudanya dengan keras untuk dapat menghindar dari kejaran Moo Young. Melihat Eun Oh dan Arang yang semakin menjauh, Moo Young semakin berlari dengan sangat cepat.
Khawatir bila Moo Young dapat menyusul mereka, Arang mengambil kelopak-kelopak bunga putih peach dari saku bajunya. Ia menghamburkan kelopak-kelopak itu ke arah Moo Young yang berlari dibelakangnya.
Kelopak-kelopak bunga putih peach yang disebarkan oleh Arang
menghentikan Moo Young, ia mencoba melindungi diri dari tebaran
kelopak-kelopak itu tapi gagal. Kelopak bunga peach berhasil
menggoreskan luka di sudut mata Moo Young. Moo Young menghentikan
langkahnya dan membiarkan Eun Oh membawa Arang pergi.
Berhasil lari dari kejaran pengumpul arwah yang diutus dari neraka, Eun
Oh membawa Arang ke pinggir danau. Ia harus memastikan mengenai jepit
rambut yang digunakan oleh Arang. Jepit rambut yang persis sama dimiliki
oleh ibunya.
Setelah menghentikan kudanya, Arang masih terkejut dengan hal yang baru
saja terjadi. Kenapa tiba-tiba Eun Oh menolongnya dan betapa berharganya
pertolongan Eun Oh tadi, kalau bukan karena Eun Oh, mungkin Arang sudah
berada di dalam cengkraman tangan Moo Young. Semua pemikiran itu
membuat Arang terdiam. Ia bahkan engga mendengar saat Eun Oh
meneriakinya untuk turun dari kuda.
Eun Oh kesal karena Arang engga juga turun dari kuda, dengan paksa, Eun
Oh menurunkan Arang dan dengan paksa pula, Eun Oh mencabut pin/jepit
rambut yang tengah dipakai Arang. Eun Oh kembali berpikir, kenapa jepit
rambut ibunya ada pada Arang.
Bukankah ini jepit rambut yang pernah Eun Oh berikan pada ibunya sebagai hadiah. Pasti ada sesuatu yang mengaitkan antara Arang dan Ibu Eun Oh. Tapi kaitan seperti apa? Pikir Eun Oh.
Bukankah ini jepit rambut yang pernah Eun Oh berikan pada ibunya sebagai hadiah. Pasti ada sesuatu yang mengaitkan antara Arang dan Ibu Eun Oh. Tapi kaitan seperti apa? Pikir Eun Oh.
Eun Oh lalu menanyakan mengenai jepit rambut yang dipakai Arang tanpa
memberitahu bahwa jepit itu adalah milik ibu Eun Oh. Arang merampas
kembali jepit yang tengah dipegang Eun Oh, ada urusan apa Eun Oh
tertarik sekali pada jepit rambutnya? Ini memang jepit rambut milik
Arang, apapun dan bagaimanapun juga jepit ini adalah jepit milik Arang,
tegas Arang seraya menguncir kembali rambut gimbal panjangnya. Arang
memiliki jepit ini sebelum ia mati, itu berarti, Arang mendapatkan jepit
itu dari ibu Eun Oh.
Kebaikan Eun Oh membuat Arang memiliki rasa hutang budi, ia mengucapkan terimakasih sebelum ia pergi meninggalkan Eun Oh.
Tapi saat itu juga, langkah Arang terhenti oleh panggilan dari Eun Oh. Eun Oh memiliki janji untuk membantunya dan Eun Oh akan melakukan hal itu. Ia akan membantu Arang, sesuai dengan kemampuan yang Eun Oh miliki.
Tapi saat itu juga, langkah Arang terhenti oleh panggilan dari Eun Oh. Eun Oh memiliki janji untuk membantunya dan Eun Oh akan melakukan hal itu. Ia akan membantu Arang, sesuai dengan kemampuan yang Eun Oh miliki.
Di perjalanan Arang mengatakan bahwa sebenarnya Eun Oh adalah orang yang baik hati walaupun keras kepala dan angkuh, tapi Eun Oh memiliki sisi kebaikan yang engga orang lain tau. Arang mengatakan kepada Eun Oh, "Kalau kau belum mati, jangan berbicara kepada orang yang sudah mati sesukamu. Karena semua orang memiliki sisi keputus-asaan mereka masing-masing. Apakah kau tahu bagaimana frustasinya tidak mengetahui siapa dirimu dan bahkan tidak mengetahui nama. " ucap Arang. Eun Oh menjawab, "Lagi pula bukankah, pencari arwah itu memanggil mu Arang, Lagi pula, aku tidak akan memanggilmu dengan nama aslimu." Arang berpikir tidak masalah, karena mereka tidak akan mengenal satu sama lain cukup lama untuk menggunakan nama mereka masing-masing.
Moo Young kembali ke langit ke 7 untuk melaporkan mengenai kegagalannya
dalam menangkap Arang. Ia memasuki taman langit untuk menemui Kaisar
langit. Taman langit yang penuh dengan bidadari itu membuat Moo Young
tertegun, dan beberapa bidadari yang ada di sana mengingatkannya pada
adiknya. Tapi panggilan dari Kaisar langit menyadarkan dirinya kembali.
Kaisar langit bertanya apakah Moo Young masih merindukan adiknya, Moo
Young terdiam. Kaisar langit mengingatkan bahwa setelah seseorang
meninggalkan bumi maka hubungan keterikatan mereka satu sama akan
terputus.
Kegagalan Moo Young saat mencoba menangkap Arang ditanggapi dengan penuh
kebijaksanaan dari Kaisar langit. Kaisar langit mengerti mengenai
permasalahan yang dihadapi Moo Young.Kaisar langit mengatakan bahwa
bibit-bibit takdir sudah disebar dan tertanam, sekarang saatnya tinggal
menunggu mereka yang menguncup untuk bermekaran.
Berbeda dengan Kaisar langit, hanya Raja Neraka yang memiliki perhitungan bahwa kegagalan Moo Young merupakan hal yang engga semestinya terjadi. Moo Young memilki jabatan tertinggi diantara jajaran malaikat pengumpul arwah dan sampai saat ini ia belum juga berhasil menangkap Arang.
Berbeda dengan Kaisar langit, hanya Raja Neraka yang memiliki perhitungan bahwa kegagalan Moo Young merupakan hal yang engga semestinya terjadi. Moo Young memilki jabatan tertinggi diantara jajaran malaikat pengumpul arwah dan sampai saat ini ia belum juga berhasil menangkap Arang.
Kaisar langit kembali berfilosofi, kali ini filosofinya ia kaitkan
dengan bekunya bunga-bunga di taman langit. Ia menyentuh satu bunga
hingga bunga itu membeku dan begitu pula dengan bunga-bunga lainnya,
semua bunga di taman langit itu membeku dengan satu kali sentuhan dari
Kaisar langit.
Kenapa? Karena bunga-bunga di taman langit itu tertanam dengan memiliki akar yang saling mengait. Semua hal memiliki banyak kaitan, hal yang berkaitan satu sama lain itulah yang akan mengembalikan Arang ke tempat dimana seharusnya ia berada. "Takdir adalah seperti ini, mereka saling bercabang ke segala arah, berputar dari sisi satu ke sisi lain, tapi pada akhirnya mereka akan kembali ke titik yang telah ditentukan."
Kenapa? Karena bunga-bunga di taman langit itu tertanam dengan memiliki akar yang saling mengait. Semua hal memiliki banyak kaitan, hal yang berkaitan satu sama lain itulah yang akan mengembalikan Arang ke tempat dimana seharusnya ia berada. "Takdir adalah seperti ini, mereka saling bercabang ke segala arah, berputar dari sisi satu ke sisi lain, tapi pada akhirnya mereka akan kembali ke titik yang telah ditentukan."
Dol Swi yang tengah menunggu hujan reda di bawah kanopi sebuah toko,
terkejut saat melihat kedatangan Eun Oh. Eun Oh datang seraya memberikan
jas hujan pada Dol Swi, what a polite master :) Keterkejutan Dol Swi
bertambah saat Eun Oh memberitahunya bahwa ia akan kembali ke kantor
pemerintahan. Entah ini keterkejutan Dol Swi yang keberapa kalinya, saat
mendengar bahwa Eun Oh akan tetap mencalonkan diri sebagai hakim.
Eun Oh tersenyum dengan rencananya itu, sedangkan Dol Swi histeris.
Semua ini pasti berkat hasutan dari para 3 ahjusshi yang bekerja di
pemerintahan itu, pikir Dol Swi. Tanpa pikir panjang, Dol Swi
menanggahkan jas hujannya, lalu ia berlari untuk segera menemui 3
ahjusshi (I will call them as TRIO, from now on)
Sedangkan di dalam kantor pemerintahan, trio ahjusshi tengah sibuk
membuat mandat perihal poisisi kedudukan hakim yang juga belum terisi
oleh siapapun. Mereka menuliskan pengumuman untuk raja dan
membacakannya.
Dol Swi datang dan mencoba menghajar mereka, tapi Eun Oh melarangnya.
Sebelum datang menemui Officer Choi, trio ahjusshi itu berpikir
bagaimana caranya untuk memanipulasi Eun Oh agar berada di sisi mereka
sehingga posisi pemerintahan mereka dapat terjaga. Semua permasalahan
yang terjadi di dalam pemerintahan harus dilaporkan terlebih dulu kepada
Officer Choi. Bangsawan ini melindungi hartanya dengan engga
mengindahkan peraturan-peraturan pemerintahan dan selalu mencoba untuk
mengatasi masalah pemerintahan dengan caranya sendiri, sehingga ia dapat
mengambil keuntungan lebih dengan memeras pajak dari masyarakat.
Adanya hakim yang bukan dari utusannya akan membawa malapetaka bagi
Officer Choi. Semua korupsi yang telah ia lakukan akan dengan mudah
dikuak dan hal itu adalah hal yang paling ditakuti. Ketakutan yang sama
yang tengah dirasakan oleh salah satu ahjusshi trio yang tengah
melaporkan mengenai kedudukan hakim di wilayah Miryang.
Ahjusshi itu juga melaporkan mengenai Eun Oh yang baru-baru ini berhasil
menduduki kursi hakim setelah melalui proses pe-eksekusi-an. He. Dari
beberapa hakim yang telah ada, hanya Eun Oh yang bisa bertahan. Dan
anehnya, hal pertama yang dilakukan Eun Oh saat berada di kamar yang
telah disediakan oleh pihak pemerintahan kerajaan adalah menggambar
wajah seorang wanita.Wajah seorang wanita? Siapa wanita itu? Pikir
Officer Choi. Ahjusshi yang sama sekali engga mengetahui perihal hal
itu, mendapat amarah dari Officer Choi. Officer Choi melemparkan benda
ke arah ahjusshi. Poor ahjusshi.
Well, Eun Oh berusaha untuk membuat potret dari wajah Arang. Dengan
serius dan kemampuan melukis yang amat sangat minim, Eun Oh menggambar
wajah Arang di secarik kertas.
Arang penasaran dengan bagaimana wujud rupanya, ia beberapa kali mengintip hasil gambar Eun Oh. Malangnya. Taraaa... Eun Oh menunjukkan hasil potret super kreatif dari tangannya.
Melihat hasil gambar Eun Oh, Arang terkejut. Apa ia benar-benar sejelek itu? Pikir Arang. "Apa aku memang terlihat seperti itu?"tanya Arang. Eun Oh mendecak, tentu saja bukan, Arang cantik dan engga sejelek seperti yang digambarkan oleh Eun Oh. Haha.
Arang penasaran dengan bagaimana wujud rupanya, ia beberapa kali mengintip hasil gambar Eun Oh. Malangnya. Taraaa... Eun Oh menunjukkan hasil potret super kreatif dari tangannya.
Melihat hasil gambar Eun Oh, Arang terkejut. Apa ia benar-benar sejelek itu? Pikir Arang. "Apa aku memang terlihat seperti itu?"tanya Arang. Eun Oh mendecak, tentu saja bukan, Arang cantik dan engga sejelek seperti yang digambarkan oleh Eun Oh. Haha.
Kali ini, Eun Oh menyuruh seseorang untuk menggambarkan wajah Arang.
Pelukis itu melukis sesuai dengan pendeskripsian yang Eun Oh berikan
pada wajah Arang. Ha. Dan hasilnya, potret itu membuat Arang
mengira-ngira mengenai bentuk wujud rupanya, benarkah sesuai dengan
hasil gambar ini.
Alasan Eun Oh membuat potret wajah Arang adalah agar penyelidikan
mengenai identitas Arang dapat dilakukan dengan mudah dan mungkin saja,
Eun Oh mendapatkan semacam "isyarat" yang dapat membantunya.
Karena kesal engga juga menemukan clue yang bisa membantu, Eun Oh
merobek potret Arang dan bertanya serius kepadanya, mengenai siapa
sebenarnya nama Arang, bagaimana ia bisa mati. Bagaimana Arang bisa
mengetahui hal itu, ia saja sama sekali engga mengetahui bagaimana rupa
dirinya sendiri. He. Mungkin Arang mengingat sesuatu, sesuatu yang dapat
mengarahkan Eun Oh untuk menguak jati dirinya, tanya Eun Oh.
Mengingat.. Sesuatu.. Sesuatu.. Ah, Arang hanya ingat dua hal. Pertama,
ia telah menjelajahi Miryang tanpa arah dan tujuan selama kurun waktu 3
tahun. Jawaban Arang ini malah membuat Eun Oh bertambah frustasi. He.
Apalagi yang Arang ingat.
Yang kedua, Arang mengingat.. Ah, ia. Ia mengingat rasa sakit dibagian ulu hatinya, apa jangan-jangan Arang mati terbunuh karena ditusuk pisau dibagian perutnya? Arang mengira-ngira kematiannya sendiri.
Yang kedua, Arang mengingat.. Ah, ia. Ia mengingat rasa sakit dibagian ulu hatinya, apa jangan-jangan Arang mati terbunuh karena ditusuk pisau dibagian perutnya? Arang mengira-ngira kematiannya sendiri.
Mendengar hal itu, Eun Oh terkejut. Mungkin saja, Arang mati dibunuh
dengan tusukan pisau di perutnya. Mungkin mencari daftar riwayat
pembunuhan yang terjadi selama 3 tahun sebelumnya di Miryang melalui
buku dokumentasi kematian yang ada, mungkin dapat menjadi alternatif
yang terbaik, pikir Eun Oh.
Alhasil, Eun Oh menyuruh trio Ahjusshi untuk membawakan dokumentasi
kematian penduduk yang belum terpecahkan, karena pembunuhan yang terjadi
dalam kurun waktu 3 tahun silam. Dengan penuh tanda tanya, trio
Ahjusshi itu menyerahkan setumpuk buku-buku dokumentasi seperti yang
diminta oleh Eun Oh. Mereka menjelaskan secara detail mengenai hal
tersebut.
Dengan banyak pertanyaan di otaknya, Eun Oh mulai membolak-balik buku
dokumentasi itu. Mencari dan membaca setiap kejadian pembunuhan selembar
demi selembar. Tapi.. Nothing. Eun Oh engga menemukan apapun, yang ia
temukan hanya reka kejadian kematian yang engga ada kaitannya dengan
kematian Arang. "Kenapa mereka senang sekali membunuh orang.." pikir Eun
Oh.
Eun Oh yang putus asa mulai kesal dengan dirinya, terlebih pada Arang.
Arang mengira, kalau kematian pembunuhan dirinya engga ada di buku
dokumentasi itu, ada kemungkinan jasad Arang masih belum diketemukan.
Eun Oh mengejek Arang dan mengatakan bahwa mungkin jasad Arang sudah
membusuk sendirian di suatu tempat antah berantah. Arang yang mendengar
hal itu kesal. Keduanya yang sama-sama dalam keadaan kesal dan jengkel,
saling berpisah untuk menenangkan diri.
Arang menenangkan diri di jembatan seraya mengomel mengenai betapa keras
kepala dan bodohnya Eun Oh. Arang berpikir kalau Eun Oh memang
benar-benar engga bisa diandalkan.
Eun Oh yang juga kesal mencoba untuk melihat-lihat lingkungan
sekelilingnya. Kantor pemerintahan itu sepi, beberapa rumah juga sudah
menutup pintunya karena terlelap tidur. Malam itu seraya berjalan
menyusuri gang-gang, Eun Oh berpikir mengenai ibunya dan Arang.
Bagaimana keduanya bisa saling berkaitan? Kenapa Arang bisa memiliki
jepit rambut milik ibunya? Tapi sayangnya, entah bagaimanapun cabang
pemikiran Eun Oh, hanya membuatnya bertambah bingung dan penasaran.
Rasa penasaran yang Eun Oh rasakan semakin menjadi, ketika melihat
sebuah ruangan yang pintu gerbangnya terkunci rapat namun ruangan
tersebut masih diterangi oleh cahaya. Eun Oh penasaran, dari sekian
banyak ruangan gelap di kantor pemerintahan itu, tapi mengapa hanya
ruangan itu saja yang masih diterangi oleh cahaya.
Eun Oh mencoba masuk ke ruangan itu dengan meloncati gerbang. Benar saja, ruangan itu engga terkunci.
Eun Oh masuk ke dalam ruangan, dan betapa terkejutnya ia sangat mengetahui bahwa ruangan itu masih tertata sangat rapi. Beberapa jepit rambut dan perhiasaan yang tertata di dalam ruangan membuat Eun Oh menyadari kalau ruangan itu adalah ruangan milik seorang wanita.
Eun Oh masuk ke dalam ruangan, dan betapa terkejutnya ia sangat mengetahui bahwa ruangan itu masih tertata sangat rapi. Beberapa jepit rambut dan perhiasaan yang tertata di dalam ruangan membuat Eun Oh menyadari kalau ruangan itu adalah ruangan milik seorang wanita.
Tapi, desis-an suara gaib di dalam ruangan itu, membuat Eun Oh tetap
berada di dalam ruangan. Ia kembali mengobserv setiap barang yang ada.
Ia menemukan sebuah rajutan bunga dan sebuah kotak.. Penasaran dengan
isi kotak itu, Eun Oh mencoba untuk membukanya.
Belum sempat ia membuka kotak, seorang pelayan wanita menegurnya dari arah luar. Eun Oh mencoba bersikap sewajarnya, ia keluar dari ruangan dan menghampiri pelayan wanita tersebut. Saat ditanya siapa sebenarnya Eun Oh, dengan bangganya Eun Oh memperkenalkan diri sebagai hakim yang baru menjabat beberapa hari ini.
Pelayan wanita itu mengerti, dan saat ditanya ruangan yang baru saja dimasuki oleh Eun Oh itu milik siapa, pelayan wanita itu menjawab bahwa ruangan itu adalah ruangan bekas anak dari hakim yang telah menjabat beberapa tahun silam. Ruangan itu sengaja dibiarkan begitu saja sama seperti saat putri dari hakim itu menghilang.
Belum sempat ia membuka kotak, seorang pelayan wanita menegurnya dari arah luar. Eun Oh mencoba bersikap sewajarnya, ia keluar dari ruangan dan menghampiri pelayan wanita tersebut. Saat ditanya siapa sebenarnya Eun Oh, dengan bangganya Eun Oh memperkenalkan diri sebagai hakim yang baru menjabat beberapa hari ini.
Pelayan wanita itu mengerti, dan saat ditanya ruangan yang baru saja dimasuki oleh Eun Oh itu milik siapa, pelayan wanita itu menjawab bahwa ruangan itu adalah ruangan bekas anak dari hakim yang telah menjabat beberapa tahun silam. Ruangan itu sengaja dibiarkan begitu saja sama seperti saat putri dari hakim itu menghilang.
Dimana sekarang keberadaan anak dari hakim tersebut? Tanya Arang.
Pelayan wanita itu menceritakan bahwa putri dari hakim tersebut
tiba-tiba menghilang dan engga diketemukan oleh siapapun. Selama 3 tahun
terakhir ini, putri hakim yang bernama Lee Seolin itu menghilang tanpa
jejak.
Mendengar hal itu, Eun Oh terbelalak. Ia mendapat clue, lebih dari
sekedar clue. Gadis yang merupakan anak dari seorang hakim, gadis yang
telah menghilang tanpa jejak selama kurun waktu 3 tahun. Cerita itu sama
persis dengan Arang.
Di tempat lain, Arang bertemu dengan para hantu yang tengah menunggu sesajen yang akan diberikan oleh keluarga yang baru saja mengadakan upacara kematian. Mereka terbagi menjadi 2 kubu, masing-masing dari mereka memperebutkan satu mangkok makanan yang telah disiapkan oleh Shaman. Arang teringat seorang lelaki tua.
Flashback :
Hantu
lelaki tua yang dengan baik hatinya telah memberikannya makan dan
memberikan Arang sebuah nama. Arang. Arang bukan nama aslinya, panggilan
itu di dapat dari seorang hantu lelaki tua yang baik hati.
Hantu lelaki tua itu juga memberi nasehat mengenai betapa penting bagi seorang hantu untuk makan. Terlebih makan makanan pemberian orang-orang yang baru saja menyelenggarkan upacara kematian, karena makanan beras tersebut dapat menenangkan para hantu. Lol.
Hantu lelaki tua itu juga memberi nasehat mengenai betapa penting bagi seorang hantu untuk makan. Terlebih makan makanan pemberian orang-orang yang baru saja menyelenggarkan upacara kematian, karena makanan beras tersebut dapat menenangkan para hantu. Lol.
Endflashback
Teringat
hal itu, Arang bersemangat untuk juga ikut berebut mengambil makanan.
Ia mesti berada di antara dua kubu hantu yang juga tengah berburu
makanan. Tanpa siapapun, mustahil bagi Arang untuk mendapatkan makanan
itu.
Benar saja, masing-masing dari kubu itu saling membantu satu sama lain untuk mengalahkan kubu yang lain dalam mengambil makanan. Sedangkan Arang, ia hanya sendirian dan ia kelaparan.Alhasil, Arang kalah saing dan engga mendapatkan makanan sedikitpun. Poor Arang.
Benar saja, masing-masing dari kubu itu saling membantu satu sama lain untuk mengalahkan kubu yang lain dalam mengambil makanan. Sedangkan Arang, ia hanya sendirian dan ia kelaparan.Alhasil, Arang kalah saing dan engga mendapatkan makanan sedikitpun. Poor Arang.
Eun
Oh menunggu kedatangan Arang dengan gelisah. Entah sudah berapa lama,
Eun Oh berdiri di tempat itu hanya untuk menemui Arang. Kemudian saat
Arang datang, Eun Oh menghampirinya.
Ia memegang tangan Arang yang langsung ditangkis oleh Arang yang tengah geram karena engga mendapatkan makanan. Tapi setelah mendengar ucapan Eun Oh, "aku menemukannya" ucap Eun Oh, Arang terkesiap. Yeap. Eun Oh berhasil menemukan jati diri Arang.
Ia memegang tangan Arang yang langsung ditangkis oleh Arang yang tengah geram karena engga mendapatkan makanan. Tapi setelah mendengar ucapan Eun Oh, "aku menemukannya" ucap Eun Oh, Arang terkesiap. Yeap. Eun Oh berhasil menemukan jati diri Arang.
Eun
Oh membawa Arang ke kamar yang sebenarnya adalah milik Lee Seoli yang
engga lain adalah Arang itu sendiri. Arang terkesima melihat ruangan
itu, benarkah in adalah kamarnya? Ia pun tertegun, kemudian mengulang
pertanyaannya, "Benarkah?" tanya Arang yang langsung disambut dengan
anggukan oleh Eun Oh.
Eun
Oh menunjukkan rajut sulaman yang ada di kamar itu. Lagi-lagi Arang
terkesima, rajut sulaman berbentuk kupu-kupu itu memang sama persisi
dengan sulaman rajut yang ada di hanbok milik Arang. Eun Oh dengan
antusias menghampiri Arang, berharap Arang mengingat sesuatu. Mengingat
tentang bagaimana ia bisa memiliki jepit rambut milik Ibu Eun
Oh. Tapi... Nihil. Arang sama sekali engga mengingat apapun. Rajutan kupu-kupu, benda-benda dan perhiasan di ruangan itu belum mampu mengembalikan ingatan Arang terhadap dirinya sendiri. Eun Oh menghembuskan nafas kesal, harusnya Arang mengingatnya.
Oh. Tapi... Nihil. Arang sama sekali engga mengingat apapun. Rajutan kupu-kupu, benda-benda dan perhiasan di ruangan itu belum mampu mengembalikan ingatan Arang terhadap dirinya sendiri. Eun Oh menghembuskan nafas kesal, harusnya Arang mengingatnya.
Untuk
memastikan, Eun Oh pun menanyakan perihal anak perempuan dari hakim
yang telah menjabat terakhir kali pada trio ahjusshi. Trio Ahjusshi itu
menjelaskan semua informasi yang mereka ketahui bahwa sebenarnya anak
perempuan dari hakim itu memiliki sifat yang sangat pemalu dan santun.
Ia sangat menjaga kebangsawanannya, hal itu membuat orang-orang
disekitarnya jarang melihat wajah dari anak perempuan hakim itu.
Tapi rumor yang beredar mengatakan bahwa anak perempuan dari hakim itu bernama Lee Seoli telah memiliki seorang tunangan. Tapi entah kenapa, Lee Seoli telah jatuh cinta pada pria rendahan lain, dan ia pergi bersama orang yang dicintainya itu. Ayahnya telah mencarinya keseluruh penjuru negeri tanpa engga menemukan apapun, sampai akhirnya ia mati karena engga memiliki anggota keluarga yang lain.
Tapi rumor yang beredar mengatakan bahwa anak perempuan dari hakim itu bernama Lee Seoli telah memiliki seorang tunangan. Tapi entah kenapa, Lee Seoli telah jatuh cinta pada pria rendahan lain, dan ia pergi bersama orang yang dicintainya itu. Ayahnya telah mencarinya keseluruh penjuru negeri tanpa engga menemukan apapun, sampai akhirnya ia mati karena engga memiliki anggota keluarga yang lain.
Ha.
Seorang tunangan. Fakta itu membuat Eun Oh menasihati Arang dengan
berbagai hal. Dan hal yang terpenting adalah, Eun Oh hanya peduli pada
ingatan Arang saja. keke. Tapi pada akhirnya, semua ucapan Eun Oh itu
malah membuat
Arang semakin ingin menemui tunangannya. Mungkin saja, tunangannya dapat
menjelaskan mengenai jati dirinya yang sebenarnya.
Menemui tunangan Arang tentunya memerlukan bantuan dari Eun Oh. Tapi, Eun Oh, sifatnya yang malas mengurusi urusan orang lain membuat dirinya menolak untuk membantu Arang agar bertemu kembali dengan tunangannya.
Menemui tunangan Arang tentunya memerlukan bantuan dari Eun Oh. Tapi, Eun Oh, sifatnya yang malas mengurusi urusan orang lain membuat dirinya menolak untuk membantu Arang agar bertemu kembali dengan tunangannya.
Arang
mengerti bahwa selama ini ia telah banyak menyusahkan Eun Oh dan Arang
amat sangat berterimakasih atas semua yang telah dilakukan Eun Oh
untuknya. Arang pergi meninggalkan Eun Oh.
Tapi, apa yang membuat Eun Oh luluh sehingga mau membantu Arang untuk dapat bertemu dengan tunangannya?? Pin/Jepit rambut yang digunakan Arang. Itu menjadi satu-satunya alasan kuat, sehingga Eun Oh mau membantu Arang. Karena jepit rambut milik ibunya yang digunakan oleh Arang itu adalah satu-satunya clue yang dimiliki Eun Oh untuk dapat kembali menemukan ibunya.
Tapi, apa yang membuat Eun Oh luluh sehingga mau membantu Arang untuk dapat bertemu dengan tunangannya?? Pin/Jepit rambut yang digunakan Arang. Itu menjadi satu-satunya alasan kuat, sehingga Eun Oh mau membantu Arang. Karena jepit rambut milik ibunya yang digunakan oleh Arang itu adalah satu-satunya clue yang dimiliki Eun Oh untuk dapat kembali menemukan ibunya.
Pagi harinya, Eun Oh menepati janji yang telah ia buat pada Arang, yaitu mengantarkan Arang untuk menemui tunangannya. Dan tebak siapa tunangan Arang a.k.a Lee Seoli?
Tunangan Arang adalah JOO WHAL, anak dari Officer Choi. O.M.G
Eun Oh berkomentar, bisa-bisanya Arang pergi meninggalkan tunangannya
yang super kaya dan perfect ini, dan lebih memilih untuk pergi bersama
orang lain yang engga sepadan dengan Joo Whal.
Sesampainya
di depan pagar gerbang, Arang dan Eun mengintip dari kejauhan. Joo Whal
tengah melukis bunga-bunga di secarik kanvas. Dan karisma yang dimiliki
Joo Whal benar-benar membuat Arang berdebar-debar, entah kenapa saat
melihat Joo Whal jantungnya berdetak sepersekian detik lebih cepat dari
biasanya.Apa itu karena ia memang menyukai Joo Whal? Atau karena rasa
sakit di masa lalunya yang membuatnya berdebar-debar seperti itu?
Well, herannya, Arang adalah seorang hantu, bagaimana bisa jantunya berdetak dan berdebar-debar seperti itu.
Well, herannya, Arang adalah seorang hantu, bagaimana bisa jantunya berdetak dan berdebar-debar seperti itu.
Melihat
Arang yang enggan untuk menemui tunangannya sendiri, membuat Eun Oh
jengkel. Bagaimana bisa seperti ini, mereka sudah sampai di depan rumah
milik keluarga dari tunangan Arang tapi Arang malah mengurungkan
niatnya. Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Joo Whal karena
jantungnya berdetak kencang dan hal itu menandakan kalau dirinya belum
siap menemui Joo Whal-tunangannya.
Engga
peduli apapun alasan Arang, Arang harus tetap menemui Joo Whal. Eun Oh
memaksa Arang untuk masuk ke dalam gerbang, ia mendorong-dorong Arang
dari arah belakang.
Tapi pemaksaan pun berbalik, kali ini Arang yang memaksa Eun Oh untuk kembali dan pergi dari rumah Joo Whal. Saat Eun Oh mengambil kemputusan untuk memanggil nama pemilik rumah, Arang dengan tenaganya membungkam mulut Eun Oh dan menyeretnya pergi sejauh mungkin dari rumah itu. aakk.. Eun Oh diseret-seret oleh Arang. LOL
Tapi pemaksaan pun berbalik, kali ini Arang yang memaksa Eun Oh untuk kembali dan pergi dari rumah Joo Whal. Saat Eun Oh mengambil kemputusan untuk memanggil nama pemilik rumah, Arang dengan tenaganya membungkam mulut Eun Oh dan menyeretnya pergi sejauh mungkin dari rumah itu. aakk.. Eun Oh diseret-seret oleh Arang. LOL
Di
kedai makanan, Eun Oh benar-benar dibuat pusing oleh ulah Arang.
Kemarin malam, Arang sendiri yang bersikukuh ingin mengetahui identitas
dirinya yang sebenarnya dengan menemui tunangannya. Tapi sekarang? Arang
juga yang membatalkan dan mengurungkan niatnya, dengan alasan dirinya
belum siap.
Tertekan
dengan apa yang baru saja terjadi, Eun Oh menenangkan diri dengan
meminum secangkir anggur putih, tapi rasa tertekannya membuat nafsu
minumnya hilang. Arang mengambil kesempatan, ia mengambil cangkir berisi
anggur putih milik Eun Oh dan meminumnya. Keke..
Di
kedai itu, bukan Eun Oh yang menenangkan diri, malah Arang yang
menghabiskan minuman anggur putih. Ada alasan kenapa Arang engga ingin
menemui tunangannya saat itu, selain karena jantungnya yang berdebar
kencang, "kung.. kung.. kung.." ucap Arang memperagakan bagaimana suara
jantungnya saat ia menemui tunangannya tadi, juga karena Arang ingin
terlihat cantik.
Apa?
Seorang hantu yang engga terlihat oleh siapapun, kecuali oleh Eun Oh,
ingin terlihat cantik. Bagaimanapun juga, Arang adalah wanita, ia hantu
wanita. Bagaimana pria seperti Eun Oh tau perasaan wanita seperti apa,
keluh Arang. Haha.. Arang berkata kalau ia harus terlihat cantik sebelum
menemui tunangannya, ia akan meminta bantuan Shaman untuk membelikan
baju baru untuknya. Pasalnya baju yang tengah di pakai Arang saat ini
adalah baju yang sudah ia kenakan lebih dari 3 tahun. Hah.
Joo
Whal, ia berada bersama beberapa orang wanita penghibur. Hidup Joo Whal
penuh dengan rahasia, ia seperti menyimpan beban berat yang membuatnya
kehilangan kebahagiaan.
Dan Joo Whal selalu melihat ke arah cincin, seperti cincin itu adalah sesuatu yang berharga baginya. Dikelilingi oleh wanita penghibur cantik engga dapat membuat Joo Whal bahagia, ia bahkan sama sekali enggan untuk tersenyum. Joo Whal malah merasa risih berada di antara para wanita penghibur itu. Alasan mengapa Joo Whal datang ke tempat ini adalah untuk menemukan seseorang, tapi ia engga menemukan apa yang seharusnya ia temukan. Ia keluar dari ruangan untuk kembali pulang.
Dan Joo Whal selalu melihat ke arah cincin, seperti cincin itu adalah sesuatu yang berharga baginya. Dikelilingi oleh wanita penghibur cantik engga dapat membuat Joo Whal bahagia, ia bahkan sama sekali enggan untuk tersenyum. Joo Whal malah merasa risih berada di antara para wanita penghibur itu. Alasan mengapa Joo Whal datang ke tempat ini adalah untuk menemukan seseorang, tapi ia engga menemukan apa yang seharusnya ia temukan. Ia keluar dari ruangan untuk kembali pulang.
Joo Whal memaki dirinya sendiri, bagaimana bisa ia berpikiran untuk mencari seseorang itu di tempat seperti ini. eek. who? who?
Tapi
setibanya ia diluar, seorang wanita penghibur mulai menggodanya. Ia
mendekati dan merayu Joo Whal. Joo Whal engga menghiraukannya. Wanita
penghibur itu kembali menggoda Joo Whal, dan hal ini malah membuat Joo
Whal bertambah geram. Hilang kehabisan Joo Whal, ia mengeluarkan pisau
dan mengancam wanita itu dengan pisau.
Sadar
akan perbuatannya, Joo Whal mencoba menurunkan pisaunya. Dengan mata
nanar, ia meminta pada wanita itu untuk engga menceritakan apapun
perihal kejadian ini. Wanita itu mengangguk ketakutan dan Joo Whal pergi
dengan kekesalannya.
Eun
Oh bertambah stress dibuatnya, karena kali ini, bukan hanya Arang saja
yang mabuk berat, Eun Oh juga harus menggendongnya karena Arang mulai
engga sadarkan diri. Hantu ini minum soju banyak sekali. ekk. Eun Oh
menggendong Arang dan ia harus berletih ria melewati dataran dan
jembatan.
Engga kuat menggendong Arang, Eun Oh menjatuhkan Arang begitu saja.
Engga kuat menggendong Arang, Eun Oh menjatuhkan Arang begitu saja.
Eun
Oh mencoba untuk menggendong kembali Arang, tapi berat tubuh Arang
memang diluar dari layaknya berat tubuh seorang wanita. Eits, cupid
tengah menanamkan bibit-bibit cinta kali ini. Saat Eun Oh menggendong
Arang, tanpa sengaja, pipi mereka bersentuhan dan aww.. kenyal dan
bersinar biru, saat pipi mereka bersentuhan, Eun Oh merasakan perasaan
yang berbeda.
Perasaan yang membuat Eun Oh kembali melepas gendongannya dan menjatuhkan Arang. Ia mencoba menggendongnya lagi entah sudah untuk keberapa kalinya.
Perasaan yang membuat Eun Oh kembali melepas gendongannya dan menjatuhkan Arang. Ia mencoba menggendongnya lagi entah sudah untuk keberapa kalinya.
Malam
hari, mereka baru sampai di rumah milik Shaman, siapa lagi kalau bukan
Shaman Bang Wool. ekk.. Sesampainya mereka di sana, Bang Wool yang
tengah mempersiapkan sesajen dikagetkan dengan kedatangan Eun Oh. Bang
Wool menjaga sikapnya bak Shaman sungguhan ia menyapa Eun Oh. Tapi
ketika mendengar suara Arang, Bang Wool salah tingkah, ia selalu merasa
takut ketika digentayangi seperti itu oleh Arang.
Keterkejutan
Bang Wool bertambah, saat mengetahui kalau Eun Oh dapat melihat wujud
rupa Arang sedangkan Bang Wool sendiri yang seorang Shaman engga bisa
melihat Arang. keke.
Membutuhkan dua bulatan logam emas untuk membayar Bang Wool agar mau membuatkan baju hanbok baru untuk Arang.
Membutuhkan dua bulatan logam emas untuk membayar Bang Wool agar mau membuatkan baju hanbok baru untuk Arang.
Membuat
baju dibutuhkan ukuran-ukuran yang tepat, untuk itu, Bang Wool meminta
bantuan Eun Oh untuk mengukur tubuh Arang sehingga nanti baju yang
dibuatkan akan pas dan sesuai. Kenapa harus Eun Oh, kenapa bukan Bang
Wool sendiri yang mengukur untuk ukuran baju Arang? Karena Bang Wool
engga memiliki kekuatan untuk melihat wujud asli dari Arang. he..
Dengan
canggung, Eun Oh mengukur tubuh Arang. Eit, untuk bagian dada, Arang
mengambil ukuran itu dan mengukurnya sendiri. Engga agar Eun Oh
mengetahui ukuran dadanya, Arang membisikkan ukuran itu pada Bang Wool.
Oleh Bang Wool, ukuran dada milik Arang diumumkan di depan Eun Oh. he.
Bang Wool meneriakkan ukuran dada milik Arang dan hal itu membuat Eun Oh
terkekeh.
Eun
Oh kembali mengukur bagian leher, jarak wajah mereka berdekatan dan
membuat keduanya canggung kemudian saling menghindari tatapan mata
masing-masing. cute.
Ia mengukur pundak Eun Oh dan juga bagian pinggung. Sweet scene!
Ia mengukur pundak Eun Oh dan juga bagian pinggung. Sweet scene!
Selesai
sesi ukur-mengukur, Eun Oh pulang dengan perasaan aneh. Kali ini,
jantungnya yang berdetak lebih cepat ketimbang cepatnya jarum jam
berdetak. Eun Oh mengutuk dirinya sendiri karena merasakan perasaan aneh
seperti ini. Berdebar kencang saat berada di hadapan Arang sesaat tadi,
Eun Oh deskripsikan sebagai perasaan gila yang aneh. He.
Arang memperhatikan Eun Oh dari atas loteng, ia terkekeh melihat Eun Oh
yang salah tingkah. Ia juga tersenyum pada dirinya sendiri, karena
ternyata selama ini penilaiannya terhadap Eun Oh memang benar, Eun Oh
sebenarnya baik dan sangat bertanggung jawab, pikir Arang setelah Eun Oh
berhasil membantunya untuk membuatkan hanbok baru.
Dalam
perjalanan pulang, saat melewati jembatan, Eun Oh tanpa sengaja
berpapasan dengan Joo Whal. Eun Oh yang tau bagaimana watak Joo Whal,
lalu mengomentarinya. Bagaimana bisa, Arang memilih orang seperti Joo Whal. Joo Whal yang dikomentari seperti itu, tetap
berlalu dan engga mendengar sama sekali gumaman dari Eun Oh. Are they
sibling? LOL ME. May be I'm always wrong.
Seorang pengawal memberikan laporan kepada Ayah Joo Whal-Officer Choi.
Laporan bahwa Joo Whal baru saja datang, beberapa waktu lalu ia pergi ke
tempat wanita penghibur. Officer Choi lalu berpikir, bahwa bukan sifat
Joo Whal untuk pergi ke tempat seperti itu, mungkin ini karena ia telah
kehilangan tunangannya.
Di
pertengahan malam, saat Eun Oh tengah tertidur pulas, ia dibangunkan
oleh hembusan angin gaib. Perlahan Eun Oh membuka matanya dan BAM... ada
Arang yang tengah tidur berhadapannya bersamanya. Eun Oh menghela
nafas, kali ini kestress-an apa yang akan Eun Oh dapat.
Arang
yang tidur berhadapan dengannya bergumam dan Eun Oh mendengarkannya.
"Apa kau tau, semua orang memiliki penyesalan yang mereka pendam untuk
diri mereka sendiri?" tanya Arang. Eun Oh hanya menatap engga mengerti dengan
perkataan Arang itu. "Aku memiliki penyesalan terdalam yang tengah aku
rasakan saat ini." ucap Arang dengan masih menatap Eun Oh.
"Apa, karena kau hanya memakai pakaian itu selama 3 tahun?" kilah Eun Oh. Arang menggelengkan kepala dan tersenyum, "Bukan. Penyesalanku adalah karena aku sudah mati terlebih dahulu sebelum sempat mencium seseorang." ucap Arang.
"Apa, karena kau hanya memakai pakaian itu selama 3 tahun?" kilah Eun Oh. Arang menggelengkan kepala dan tersenyum, "Bukan. Penyesalanku adalah karena aku sudah mati terlebih dahulu sebelum sempat mencium seseorang." ucap Arang.
Eun
Oh menahan nafasnya, ia benar-benar gugup, saat Arang mencoba
mendekatkan wajahnya pada wajah Eun Oh. Arang engga mempedulikan
kegugupan Eun Oh, dan ia mencoba untuk mencium bibir Eun Oh. Cut. Cute!
Apa Arang akan benar-benar mencium Eun Oh? Apa Eun Oh benar-benar sudah jatuh hati pada Arang? Bagaimana pertunangan antara Arang dengann Joo Whol? Apa benar Joo Whol dan Officer Choi adalah orang dibalik kematian Arang? Apakah Arang benar-benar sudah mati? ..... (1000k questions)
Apa Arang akan benar-benar mencium Eun Oh? Apa Eun Oh benar-benar sudah jatuh hati pada Arang? Bagaimana pertunangan antara Arang dengann Joo Whol? Apa benar Joo Whol dan Officer Choi adalah orang dibalik kematian Arang? Apakah Arang benar-benar sudah mati? ..... (1000k questions)
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar